Antisipasi Lonjakan Penumpang, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Siagakan Posko

Antisipasi Lonjakan Penumpang, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Siagakan Posko

Demi kelancaran serta mengantisipasi lonjakan jumlah pergerakan penumpang dan pesawat udara yang akan terjadi menjelang dan setelah Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai mendirikan Posko Angkutan Udara Lebaran 2018.

Bertempat di Public Area Kedatangan Domestik, Posko Angkutan Udara Lebaran 2018 dibuka langsung oleh General Manager Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai Yanus Suprayogi, Rabu (6/6).  

General Manager PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai, Yanus Suprayogi kepada wartawan, menjelaskan, posko angkutan udara lebaran 2018 akan berlangsung mulai tanggal 7 Juni – 24 Juni 2018 yang beroperasi selama 24 jam dan terbagi  menjadi 3 shift. Ia berharap, seluruh personel yang disiagakan dapat melayani penumpang yang pada lebaran 2018 ini dipastikan meningkat signifikan.

“Mengantisipasi terjadinya kepadatan penumpang menjelang libur panjang Hari Raya Lebaran 1439 H, Bandar Udara I Gusti Ngurah Rai menerima pengajuan slot 724 penerbangan ekstra yang diajukan beberapa maskapai, dan tetap memerlukan Flight Approval ke Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,” ucap Yanus.

"Jumlah ini meningkat 96% jika dibanding dengan penerbangan ekstra pada lebaran tahun 2017 sebanyak 369 penerbangan ekstra yang diajukan oleh 8 maskapai diantaranya Citilink, Sriwijaya Air, Nam Air, Indonesia Air Asia, Garuda Indonesia, Lion Air, Batik Air, dan Wings Air,” ungkap Yanus. 

Posko Angkutan Udara Lebaran ini melibatkan komunitas bandara yakni Otoritas Bandara Wilayah IV, TNI AU, Polda Bali, Kepolisian Kawasan Udara Ngurah Rai, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Basarnas, Airline dan Ground Handling, dengan total sumber daya manusia sebanyak 1.456 personel.

Pelayanan dan keamanan di bandara terus ditingkatkan menjelang libur panjang saat Hari Raya Lebaran 2018 yang diperkirakan akan mengalami lonjakan penumpang pada tanggal 19 Juni 2018 sebesar 7%, dan lonjakan pesawat sebesar 3% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2017. 

“Saya mewakili manajemen memohon bantuan kepada instansi terkait untuk dapat  membantu kelancaran pelaksanaan posko terutama terkait pengamanan yang harus diperketat pasca teror bom yang terjadi di Surabaya pada bulan lalu, saat ini kami dibantu pengamanan tambahan 5  orang personil Sabhara Polresta Denpasar 10  orang personil  Brimob Polda Bali,”ujar Yanus. 

"Kami menghimbau agar para pengguna jasa bandara tetap waspada dan melaporkan hal – hal yang mencurigakan kepada petugas Aviation Security (Avsec), karena partisipasi para pengguna jasa bandara terkait kelancaran dan kenyamanan selama di bandara sangat penting,” imbuh Yanus.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait