Antisipasi Dampak Gunung Agung, Kemenpar Bentuk Posko Informasi Terintegrasi

Antisipasi Dampak Gunung Agung,  Kemenpar Bentuk Posko Informasi Terintegrasi

Pembatalan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) akibat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung diakui mulai terjadi. Bahkan dua pekan kedepan penundaan dan pembatalan itu diprediksi akan terus meningkat.

Menyikapi kondisi itu, Kementerian Pariwisata akan membangun Posko Informasi Terintegrasi. Deputi bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara pada Kementerian Pariwisata, Prof I Gede Pitana usai rapat koordinasi di Kantor Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Kamis (28/9/2017) menjelaskan, posko itu akan merilis informasi resmi soal Gunung Agung kepada seluruh negara. Harapannya official statement itu menjadi rujukan bagi para calon wisatawan mancanegara.

"Kami sepakat tadi dalam rapat, bahwa Kementerian Pariwisata melalui posko yang akan dibuat di Bali terintegrasi dengan Dinas Pariwisata Bali, akan mengeluarkan official statement setiap hari. Kalau keadaan memang memerlukan, kita bisa mengeluarkan official statement perkembangan setiap enam jam, setiap tiga jam, bahkan setiap jam nantinya," katanya.

Selain membentuk Posko Informasi, Pitana mengaku pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan Kementerian Perhubungan. Koordinasi bersama Kementerian pimpinan Budi Karya Sumadi itu ditekankan pada rencana mitigasi, untuk menjaga kenyamanan wisatawan selama berada di Bali. Rencana mitigasi itu dilakukan jika terjadi pergerakan yang tidak diinginkan dari peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung.

"Bahwa dia akan ada kepanikan sesaat itu pasti. Secara psikologis itu bisa kita terima. Tetapi jangan sampai terjadi ketakutan, kepanikan yang berlebihan. Kita mempunyai banyak pengalaman dalam hal emergency, kita sudah ada SOP (Standar Operasional Prosedur) untuk menangani masalah emergency," akunya.

SOP yang dimaksud adalah mengutamakan penyelamatan terhadap nyawa manusia. Setelah itu dilakukan, Pemerintah akan fokus pada upaya pemulihan, diikuti dengan proses normalisasi. Disinggung Travel Warning akibat peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Agung, Pitana mengaku sejauh ini hal tersebut belum ada. Hanya terbit Travel Advisory dari lima negara yaitu Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Inggris. Tetapi saran perjalanan tersebut tidak ada kaitannya dengan Gunung Agung.
 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait