Sensus Ekonomi 2016, BPS Minta Masyarakat Beri Data Akurat

Sensus Ekonomi 2016, BPS Minta Masyarakat Beri Data Akurat

Sensus Ekonomi yang diselenggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS ) setiap 10 tahun sekali  memegang peranan yang amat penting dalam menghasilkan peta perekonomian suatu daerah.Untuk itu masyarakat dihimbau mendukung pelaksanaan Sensus Ekonimi 2016 yang akan dilaksanakan oleh  BPS Provinsi Bali mulai tanggal  1 sampai dengan 31 Mei 2016 mendatang mengingat hasil dari sensus ini akan  memberi gambaran lengkap level serta struktur ekonomi di Bali.

Hasil sensus ini akan membantu Pemerintah merencanakan arah pembangunan khususnya pembangunan ekonomi kedepannya juga akan memberi manfaat bagi masyarkat terhadap gambaran prospek ataupun peluang bisnis yang akan berkembang di masa yang akan datang. Demikian disampaikan Kepala Bagian Tata Usaha Badan Pusat Statistik Provinsi Bali Dr Yudi Agusta Msc saat berorasi di Denpasar

Lebih lanjut Yudi memaparkan hasil data yang akurat yang otomatis akan berimbas pada perencanaan yang tepat. Pihak BPS telah mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM)   untuk turun langsung ke tingkat Rumah Tangga guna mendapatkan data data langsung dari para pelaku usaha. Ia juga menambahkan di terjunkannya para pencari data sampai ke tingkat rumah tangga mengingat saat ini banyak usaha yang bergerak secara online yang tidak memiliki tempat usaha. 

" Tolong terima petugas kami dengan baik dan mohon pertanyaan dijawab dengan jujur , " imbuhnya. Yudi juga menambahkan masyarakat tidak perlu merasa kawatir tentang kerahasian data yang diberikan kepada BPS karena  berdasarkan UU No 16 tahun 1997 BPS berhak melakukan pengumpulan data  dan  yang dilaporkan ke Pemerintah  nantinya bukanlah data per individu  jadi kerahasiaan data individu terjamin. Untuk itu masyaraat khususnya para pelaku usaha tidak perlu takut dan kawatir akan data yang telah diberikan, mari kita dukung sensus ekonomi dengan memberi data yang benar dan apa adanya kepada petugas kami.  " data yang bagus akan menghasilkan perencanaan yang bagus , " tuturnya optimis.

Sementara itu Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Bali  I Made Widhidarma dalam orasinya menyampaikan tentang ketimpangan pembangunan di Bali yang salah satu faktornya disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi yang tidak merata di masing masing kabupaten/ kota di Bali dimana seperti diketahui bersama pertumbuhan ekonomi Bali bagian selatan jauh di atas Bali bagian utara maupun Bali barat. Untuk itu berbagai langkah telah diambil oleh Pemprov Bali melalui program Bali mandara seperti JKBM, Gerbangsadu, Simantri, Beasiswa Miskin serta bantuan kepada desa pekraman dalam upaya mengurangi ketimpangan yang terjadi. Selain upaya tersebut, pembangunan infrastruktur juga terus diupayakan diantaranya pembangunan Rumah sakit pratama, pembangunan Bendungan Sidan , Pembangunan Bandara Internasional di Kabupaten Buleleng serta tak kalah pentingnya membangun shortcut  yang dimulai dari ruas jalan Mengwi- Singaraja. Sinergitas pemerintah antara pemerintah pusat, Provinsi serta kabupaten/ kota juga harus terus ditingkatkan  serta menyusun program pembangunan yang terintegrasi dan terpadu. Dengan semua upaya tersebut diatas kedepannya arah pembangunan Bali tidak akan mengalami ketimpangan lagi.


Ditayangkan sebelumnya dari situs Redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait