Sales and Marketing Summit 2017 , Bascomm Diminta Kembangkan Inovasi Pasar Pariwisata

Sales and Marketing Summit 2017 , Bascomm Diminta Kembangkan Inovasi  Pasar Pariwisata

Bali Sales and Marketing Community (Bascomm) menggelar Sales Marketing Summit 2017. Kegiatan 3 hari (23-25 November 2017) tersebut mendatangkan sejumlah narasumber, diantaranya Deputi bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Prof. I Gde Pitana, dan Country Market Manager Traveloka, John Safenson. Salah satu yang menjadi fokus bahasan dalam event yang berlangsung di Inna Grand Bali Beach Sanur itu adalah perubahan pola pemasaran di era milennial.

Gde Pitana kepada wartawan di Sanur, Jumat (24/11/2017) berharap kegiatan tersebut berkontribusi nyata terhadap dunia pemasaran Tanah Air. 

"Jujur saya katakan kami dari pemerintah sering sekali kacamata itu agak blur karena tertutup oleh aktivitas rutin sehari-hari. Nah adanya konferensi seperti ini pasti kami dapat masukan-masukan sesuatu pencerahan-pencerahan dari pelakunya sendiri. Karena apa? Karena disamping kami penuh dengan kegiatan rutin, kami menyadari bahwa data makro tidak selalu sama dengan data mikro," katanya. 

Khusus sektor pariwisata, ia mengajak Bascomm untuk berperan nyata dalam mendukung upaya pemerintah mendatangkan 20 juta wisatawan mancanegara (wisman) di tahun 2019. 

"Saya sangat berharap kepada Asosiasi Sales dan Marketing ini bisa menelorkan ide-ide atau inovasi-inovasi baru tentang bagaimana kita memasarkan pariwisata di tahun yang akan datang," ungkapnya. 

Sebelumnya Tidak kurang dari 120 tenaga pemasaran dari beberapa wilayah di Tanah Air, ambil bagian dalam Sales Marketing Summit 2017. Kegiatan yang berlangsung 3 hari (23-25 November 2017) di Inna Grand Bali Beach, Sanur itu mendatangkan sejumlah pembicara. Diantaranya Deputi bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Prof. I Gde Pitana, dan Country Market Manager Traveloka, John Safenson. 

 "Sekarang banyak terjadi pergeseran bisnis. Kalau dulu melalui agen perjalanan sekarang lebih banyak melalui internet sehingga ini perlu dipahami hotel," kata Ketua Komunitas Profesi Bidang Pemasaran dan Penjualan Perhotelan di Bali (Bascomm) Robin Rivai di Denpasar, Jumat.

Menurut Robin, perhotelan dan semua jenis usaha saat ini dituntut untuk menyesuaikan dengan perkembangan teknologi saat ini termasuk mengakomodasi kebutuhan wisatawan milenial yang serba digital.

Sejumlah akomodasi wisata menyediakan terobosan di antaranya menyediakan aplikasi pemesanan dalam jaringan atau "online", fasilitas internet yang cepat hingga mendekorasi ruangan atau beberapa titik di hotel yang menarik untuk foto sesuai dengan kebutuhan era kekinian seperti instagram atau media sosial lain.

"Kuncinya bagaimana beradaptasi dengan perkembangan zaman dan adaptasi apa saja yang bisa kami lakukan sehingga bisa diaplikasikan di hotel," imbuhnya.

Tidak hanya dari segi kebutuhan terkait digitalisasi, perilaku wisatawan juga menjadi tolok ukur kalangan pemasaran perhotelan di antaranya berdasarkan segmentasi pasar dan sumber bisnis.

Robin menuturkan dari segmentasi pasar, perhotelan mengelompokkan berdasarkan latar belakang pelanggan mulai dari kalangan perusahaan, pemerintah yang biasanya melakukan pertemuan dan eksebisi (mice) atau berdasarkan grup misalnya dari India, ASEAN, China atau Eropa.

"Dari sana kami bisa melihat sumber bisnisnya misalnya secara individu mereka memesan lewat apa. Jika melakukan MICE, mereka berasal dari mana? Kalau secara grup juga biasanya datang dari beragam negara, " imbuhnya.

Meski demikian, Robin mengaku belum semua tenaga pemasaran dan penjualan perhotelan di Indonesia yang memahami sepenuhnya karakteristik tersebut untuk melakukan analisis strategi pemasaran.

Untuk itu, Bascomm menggagas pertemuan pertama kalinya bertajuk "Sales and Marketing Summit 2017" di Sanur Denpasar yang diikuti petugas pemasaran dari sejumlah hotel di Indonesia.

Strategi pemasaran berdasarkan karakteristik wisatawan dan memperbaharui infornasi terkini terkait dunia pariwisata termasuk analisis perilaku wisatawan akan dibahas dengan mendatangkan sejumlah praktisi pemerintahan maupun profesional.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait