Dampak Gunung Agung, Perbankan Diharapkan Jadwal Ulang Pembayaran Utang Koperasi

Dampak Gunung Agung, Perbankan Diharapkan Jadwal  Ulang Pembayaran Utang Koperasi

Dampak erupsi Gunung Agung yang terjadi di Kabupaten Karangasem terhadap kewajiban debitur anggota koperasi dan perbankan tidak dipungkiri akan terganggu meski    sampai saat ini dalam katagori lancar. Untuk itu perbankan dan nonperbankan diharapkan dapat menjadwal ulang pembayaran utang koperasi.

Kabid Penjaminan Kementerian Koperasi Mohamad Hasyim, S.E., M. M., didampingi Asisten Deputi Urusan Asuransi Penjaminan dan Pasar Modal Kementerian Koperasi Ir Willem Pasaribu, M.Ec di Sanur, Selasa (4/12) kemarin mengatakan, erupsi Gunung Agung berdampak langsung adalah debitur Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (KUMKM) di daerah Kawasan Rawan Bencana (KRB) dan juga debitur KUMKM di luar KRB tetapi memiliki keterkaitan usaha dengan KUMKM di wilayah KRB.

“Kendati demikian sampai saat ini secara umum cicilan dari debitur dalam katagori lancar,” kata Mohamad Hasyim di sela-sela koordinasi dengan Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali dalam rangka Pendataan Koperasi dan UMKM yang terdampak bencana Gunung Agung.

Ia mengatakan berdasarkan hasil koordinasi yang juga melibatkan perbankan seperti Bank BRI, BNI, Mandiri hingga BPD Bali menghasilkan, untuk mengantisipasi dampak bencana terhadap kemampuan debitur dalam pengembalian pinjaman, maka pihak perbankan melakukan restrukturisasi kredit secara internal sesuai dengan kebijakan pihak perbankan. Tidak hanya itu, dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) saat ini juga sedang membahasan kebijakan berkaitan dengan penanganan kredit perbankan yang terdampak bencana.

“Intinya perbankan di Bali akan menindaklanjuti penanganan kredit setelah adanya keputusan OJK berkaitan dengan keringanan pembayaran kredit,” ujarnya.

Dari sisi koperasi, menurutnya berdasarkan laporan Kadis Koperasi dan UMKM Kabupaten Karangasem menunjukkan koperasi yang terdampak bencana secara langsung sebanyak 178 koperasi yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB), yaitu KRB 1, KRB 2 dan KRB 3. Langkah langkah yang telah dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Karangasem di antaranya telah memgimbau kepada koperasi untuk memindahkan kantor layanan di tempat pengungsian dan tetap melayani anggota.

“Termasuk telah menghadap Bupati Karangasem dalam rangka mengambil kebijakan terkait dengan penyelesaian utang dengan pihak perbankan, mengingat terindikasi menurunnya kemampuan pembayaran pinjaman,” jelasnya.

Pihaknya pun telah mengajukan proposal ke Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)  dalam rangka bantuan penyaluran dana kepada koperasi terdampak bencana. Jumlah mitra koperasi di wilayah Kabupaten Karangasem sendiri mencapai 6 mitra koperasi dengan nilai outstanding Rp 2,1 miliar. Empat  mitra di antaranya telah mengajukan keringanan pembayaran dan 2 mitra lainnya belum mengajukan permohonan restrukturisasi utang.

Sementara itu berdasarkan laporan perbankan dari erupsi Gunung Agung dari BNI yang berdampak langsung mencapai 125 debitur dengan out standing Rp 11,9 triliun dan berdampak tidak langsung mencapai 86 debitur dengan out standing Rp 24 triliun. Mandiri yang berdampak langsung mencapai 677 debitur dengan out standing Rp 19,8 triliun dan berdampak tidak langsung mencapai 741 debitur dengan out standing Rp 34,2 triliun. BRI yang berdampak langsung mencapai 13.398 debitur dengan out standing Rp 179,6 triliun. BPD Bali yang berdampak langsung mencapai 677 debitur dengan out standing Rp 341 triliun. 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait