UNUD Ciptakan Alat Desulfurizer Untuk Sempurnakan Simantri

UNUD Ciptakan Alat Desulfurizer Untuk Sempurnakan Simantri

Denpasar, Bali 2014.Keingian Pemprov Bali untuk menciptakan Bali menjadi Pulau Organik semakin gencar diupayakan, salah satunya dengan menyempurnakan program Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI). Dengan program simantri telah dihasilkan  produk seperti bio urine, bio gas dan pupuk organik. Namun produk bio gas yang diperoleh dari hasil fermentasi, masih mengandung gas asam sulfat (H2S) cukup tinggi sehingga rentan mengganggu kesehatan manusia yang berada di sekitarnya.

Persoalan ini mendapat respon positif oleh pihak Universitas Udayana. Melalui fakultas Teknik Jursan Teknik Mesin, Universitas Udayana menciptakan alat desulfurizer, yaitu alat yang berfungsi untuk mereduksi gas sulfur dalam bentuk asam sulfat yang keluar dari proses fermentasi kotoran sapi, dalam pembuatan bio urine. Alat ini bisa mengurangi gas asam sulfat dalam bio gas hingga 0 sehingga menjadi  sangat aman, baik bagi manusia dan alat-alat yang dipergunakan. Demikian dijelaskan oleh Prof. Dr. Cokorde Gde Tirta Ninchia, peneliti dari Fakultas Teknik Mesin Universitas Udayana kepada Gubernur Bali Made Mangku Pastika dala kunjungannya ke simantri 245, Gapoktan Mekar Sari, Renon Denpasar. “Batas normal asam sulfat di Udara adalah 20 ppm, akan tetapi setelah saya cek asam sulfat yang terkandung dalam bio gas hasil simantri mendekati 100 ppm, sehingga ini sangat berbahaya, bisa merusak peralatan, serta akan bahaya bagi pemakainya” jelas Cok Tirta, panggilan akrab Prof. Dr. Cokorde Gde Tirta Ninchia. Dan untuk mendukung program Pemprov Bali sebagai Pulau Organik yang ramah lingkungan, maka UNUD akan siap menciptakan alat ini untuk melengkapi simantri.

Gubernur Bali, Made Mangku Pastika, sangat mengapresiasi usaha yang telah dilakukan pihak UNUD.

  Selanjutnya ia minta Universtas Udayana sebagai salah satu Universitas terkemuka di Bali untuk bisa menyiapkan alat tersebut bagi sejumlah simantri yang ada. Gubernur sadar bahwa untulkk mewujudkan Simantri yang ramah lingkungan masih banyak memerlukan suatu teknologi untuk penyempurnaan. “Simantri saya harapkan Bali ini bisa menjadi contoh dan bisa diikuti di seluruh dunia,” pungkas Pastika.

Dalam kunjungan ini juga disimulasikan bagaimana memproses produk bio gas yang keluar dari tabung degister dengan kandungan Asam Sulfat yang tinggi, sampai menjadi gas yang aman dan siap jual dengan menggunakan tabung

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait