Dalam rangka meningkatkan target kunjungan 15 Juta wisatawan mancanegara,
Kementerian Pariwisata menggelar Forum Group Discussion (FGD) ketiga dengan
tema "Collaboration for Growth" yang dihadiri oleh para pelaku pariwisata dan
praktisi kebandarudaraan seperti Dinas Pariwisata Prov. Bali, Dirjen Perhubungan
Udara, Angkasa Pura I dan Angkasa Pura II, Airnav Indonesia, Airlines serta PHRI.
Dengan mengambil tempat di Hotel Novotel Bandara Ngurah Rai Selasa, baru-
baru ini Kemenpar selaku penyelenggara menilai bahwa pengembangan di sektor
pariwisata akan memberikan prospek cerah bagi pertumbuhan ekonomi
masyarakat.
“Bandara sebagai pintu gerbang utama bagi wisatawan memiliki peran yang
sangat penting bagi pertumbuhan sektor pariwisata, karenanya diperlukan
kesamaan persepsi dan sinergi yang kuat antara pelaku pariwisata dan operator
bandara,” ujar Staf Khusus Kemenpar Bidang Aksesibilitas Udara Robert D.
Waloni.
Ia menambahkan bahwa Bali sampai saat ini masih menjadi destinasi wisata
favorit.
“Kapasitas Bandar udara I Gusti Ngurah Rai harus ditingkatkan. Penerbangan
Internasional dari dan ke Bali juga perlu ditambah dan prosedurmendapatkan
flightsapprovaldipermudah," harapWaloni
Senada dengan Waloni, General Manager Bandara I Gusti Ngurah Rai Yanus
Suprayogi menilai bahwa bandara memiliki peranan dalam penyediaan
infrastruktur dan konektivitas para wisawatan.
"Saat ini PT. Angkasa Pura I (Persero) sedang mengembangkan dan memperluas
terminal di beberapa Bandara, seperti pengembangan Bandara Internasional
Ahmad yani Semarang, Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin dan Bandara
Internasional Yogyakarta Baru. Langkah ini dilakukan untuk menanggulangi lack of
capacitydi bandara-bandara tersebut,"ujar Yanus.
Seperti diketahui bersama, hampir 80% wisatawan mancanegara datang dengan
menggunakan transportasi udara. Upaya lain yang dapat dilakukan selain
mengembangkan bandara adalah dengan melakukan pengaturan slottime dan
memperpanjang jam operasi bandara.
“Kami selaku pengelola bandara terus berupaya melakukan perbaikan dan
peningkatan. Tahun ini contohnya, kami akan membangun Rapid ExitTaxiway agar
dapat meningkatkan kapasitas runway. Kami juga akan merelokasi slottime
pesawat berbadan kecil,” terang Yanus
Tuangkan Komentar Anda