Standar Pariwisata Global, Sanur Terapkan “Sustainable Tourism”

Standar Pariwisata Global, Sanur Terapkan “Sustainable Tourism”

Semua destinasi wisata di Indonesia, khususnya di Bali didorong untuk tersertifikasi pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism sebagai syarat untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia. Sanur pun menjadi salah satu destinasi yang sudah menerapkan sustainable tourism, sesuai persyaratan destinasi pariwisata berkelanjutan yang mengadopsi standar internasional dari Global Sustainable Tourism Council (GSTC).

Mochamad Nelendra Authorized Trainer of GSTC (Global Sustainable Tourism Culture) Executif Director of MPCTH (Mark Plus Center for Tourism and Hospitality) menjelaskan kepada wartawan di sela-sela GSTC Suistanable Training Program 23-24 April 2019 di Griya Santrian Beach Resort & Spa Sanur belum lama ini. GSTC adalah lembaga yang mengeluarkan indikator dan kriteria untuk destinasi dan industri pariwisata seperti hotel maupun travel agen. Indikator dan kriteria yang dimaksud yakni pengaplikasian prinsip-prinsip sustainable tourism. 

"Jadi kita punya lebih dari 105 indikator dan 46 kriteria yang diterjemahkan dalam 4 pilar," jelasnya. Empat pilar tersebut antara lain sustainable manajemen, social ekonomi, culture, dan environment. 

Pemerintah Indonesia sendiri sudah melakukan kerjasama dengan GSTC hingga akhirnya melahirkan Permen Nomor 14 Tahun 2016. Bahwa semua destinasi dianjurkan untuj mengikuti prinsip sustainability sesuai apa yang digagas GSTC ini," jelasnya.

"Jadi intinya ini adalah kriteria dan indikator bagaimana destinasi maupun bisnis itu bisa lebih sustain," imbuhnya. 

Sebagai upaya, pihaknya menyelenggarakan kegiatan training secara reguler yang menyasar pemerintah, pelaku industri, akademisi, komunitas dan media yang konsen terhadap penerapan prinsip sustainable tourism. "Bisa juga untuk para auditor yang ingin mensertifikasi destinasi atau travel agent," terangnya. 

Dikatakan, Sanur menjadi salah satu destinasi yang sudah menerapkan sustainable tourism.

Menurut Ketua Yayasan Pembangunan Sanur Ida Bagus Gede Sidharta Putra  di tempat yang sama mengatakan,"Sanur sudah melakukannya dengan adanya Yayasan Pembangunan Sanur," terangnya. 

Sebagai salah satu destinasi wisata populer di Bali, Sanur menyuguhkan panorama pantai yang apik, suasana yang nyaman bagi turis dan juga aneka jenis permainan air seperti sea walker hingga snorkeling. Jumlah kunjungan turis dinilai stabil, dan rata-rata mengaku puas ketika berkunjung ke Sanur. 

Menurut Ida Bagus Gede Sidharta Putra yang juga Ketua PATA (Pasific Asia Travel Association) Bali& Nusa Tenggara Chapter, para peserta Training pun diajak keliling Sanur untuk mendalami prinsip-prinsip sustainable tourism. Seperti mengunjungi Pasar Sindu, Griya Menuh dan Konservasi Coral. "Sustainable tourism di Sanur terfigurkan oleh leadership dari Yayasan Pembangunan Sanur," ungkapnya.

Kriteria GSTC berfungsi sebagai standar dasar global untuk keberlanjutan dalam perjalanan dan pariwisata. Kriteria digunakan untuk pendidikan dan peningkatan kesadaran, pembuatan kebijakan untuk bisnis dan lembaga pemerintah dan jenis organisasi lainnya, pengukuran dan evaluasi, dan sebagai dasar untuk sertifikasi. Ini adalah hasil dari upaya di seluruh dunia untuk mengembangkan bahasa umum tentang keberlanjutan dalam pariwisata.

Namun diakui, destinasi wisata kebanyakan di Bali tidak saja Sanur memiliki kelemahan pada pengelolaan lingkungan. Terutama pengelolaan sampah dan limbah. Maka itu, Bali perlu memperkuat manajemen pengelolaan sampah.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait