Peselancar Top Dunia Dalam Ajang Bali Pro World Surf League

Peselancar Top Dunia Dalam Ajang Bali Pro World Surf League

Wisata bahari menjadi salah satu sub-sektor yang digenjot untuk mewujudkan kunjungan 20 juta wisatawan pada tahun 2019. Dari target tersebut, wisata bahari dipatok berkontribusi setidaknya 4 juta kunjungan wisatawan mancanegara.

Deburan ombak Pantai Keramas menjadi wahana bagi puluhan peselancar top dunia dalam ajang Bali Pro World Surf League (WSL). Kejuaraan yang diikuti 34 Men’s Champion Tour (CT) dan 18 Women’s CT dari 10 negara ini berlangsung mulai Minggu (27/5) hingga Sabtu (9/5) nanti.

Terselenggaranya even dunia di Bali, khususnya Gianyar turut mendongkrak kunjungan wisata bahari. Hal ini diungkapkan Penasehat Kehormatan Menteri Pariwisata Dr Indoryono Soesilo PhD bersama Persatuan Selancar Ombak Indonesia dan panitia WSL saat jumpa wartawan, Minggu (27/5)  di Gianyar.

“Wisata bahari, kami targetkan bisa menyumbang 4 juta wisatwan dari total 20 juta wisatawan. Maka itu semua atraksi yang bisa mendongkrak wisata bahari ini kita suport, termasuk WSL ini,” jelas Indoryono. Jumlah kunjungan ini, jika dimasuukan dalam devisa akan untung banyak. “Kalau 10 dollar saja per orang, jadi Rp 4 Milyar datang dari wisata bahari,” sebutnya.

Pihaknya optimis, ajang WSL ini akan mempu mendongkrak kunjungan wisata. Sebab, olahraga surfing sangat diminati oleh wisatawan asing. “Wisata surfing menarik di seluruh dunia. Dan Indonesia sudah menjadi surga bagi peselancar,” jelasnya. 

Selain di Pantai Keramas, Gianyar, rangkaian WSL yang digelar sepanjang tahun ini juga menjajal ombak pesisir Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Sebut saja misalnya, pantai Krui Lampung, Sumbawa Barat, Nias, Cimaja Jawa Barat, Mandalika Lombok dan Aceh. Dari 6 lokasi ini, WSL di Bali termasuk paling besar.

Keuntungan lain bagi Indonesia khususnya Bali dari even ini dari sisi promosi di dunia maya. Sebab, selama even berlangsung ditayangkan secara langsung (live streaming) di internet. “Satu tayangan bisa ditonton 5 juta orang. Contohnya even di Lampung waktu ini, dari 700 ribu penonton 58% adalah warga Amerika. Dan lihat sekarang, wisatawan asing berbondong-bondong datang ke Krui Lampung karena ombaknya bagus,” jelasnya. Pihaknya pun berharap hal serupa terjadi pasca WSL digelar di Bali.

Sementara saat even berlangsung, Indoryono memastikan lama tinggal para peserta WSL akan lebih dari 1 minggu. “Para surfer, minimal tinggal 1-2 minggu,” ujarnya. Dengan demikian, pihaknya pun optimis target 5 juta wisatawan pada destinasi wisata bahari bisa tercapai. “Indonesia akan menjadi surga wisata selancar di dunia,” terangnya.

Ditempat yang sama Tipi Jabrik, perwakilan Persatuan Selancar Ombak Indonesia bahwa terpilihnya pantai Keramas sebagai lokasi acara karena memiliki daya dukung. “Pertama tentu karena ombaknya yang bagus, kedua infrastrukturnya memadai,” jelas peselancar nasional yang berhasil menjuarai kategori "Men`s Open" dalam kompetisi selancar "Quicksilver Thailand 2010 ini.

Tipi Jabrik menambahkan, WSL menyiapkan hadiah total sekitar Rp 13 Milyar untuk para juara. Ditambahkan, beberapa nama peselancar top dunia yang akan menjajal ombak pantai Keramas seperti peselancar wanita asal AustraliaTyler Wright dan John Alexander Florencepeselancar profesional Hawaii. “Keduanya adalah juara bertahan tahun lalu,” imbuhnya.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait