Kebun Salak Sibetan

Kebun Salak Sibetan

Bali dikenal sebagai daerah penghasil buah salak yang memiliki kualitas nomer 1 karena rasa dan teksturnya paling bagus dibanding daerah-daerah lain di Indonesia. Hal tersebut disebabkan karena secara umum wilayah di Bali memiliki iklim yang sejuk dan sebagian besar daerah dataran tinggi dimana buah salak dapat tumbuh dan berkembang secara maksimal. Salah satu tempat tersebut adalah di desa Sibetan.

Sibetan merupakan nama sebuah desa di kecamatan Bebandem, kabupaten Karangasem. Jarak tempuh tempat ini sekitar 80 km dari kota Denpasar dan sekitar 15 km dari pusat kota Amlapura Karangasem.

Tempat ini dikenal sebagai salah satu daerah penghasil buah salak terbesar di kebupaten Karangasem. Oleh karena itu, di setiap sisi kiri dan kanan jalur jalan di desa ini dipenuhi dengan kebun-kebun salak penduduk.

Desa Sibetan terletak di ketinggian 400-600 m di atas permukaan laut, dengan temperatur rata-rata 20° - 30 °C. Rata-rata curah hujannya adalah 1.566 mm-20.000 mm per tahun. Iklim yang dingin dan udara yang segar membuat salak cocok tumbuh di daerah ini. Dan sekitar 81,12 % atau 1.125.000 hektar wilayah desa ini digunakan sebagai areal perkebunan salak.
Buah salak yang dihasilkan di desa ini memiliki cita rasa tersendiri dan berbeda dibanding dengan salak sejenis di daerah lain di Indonesia. Karena kekhasan desa Sibetan ini maka daerah desa ini dikembangkan sebagai obyek agrowisata tanaman salak. Hawa yang sejuk memberikan nilai tambah bagi keberadaan obyek ini dimana pengelolaannya dilakukan oleh warga setempat yang tergabung dalam kelompok sadar wisata Dukuh Lestari.Menurut petani salak setempat diperkirakan ada sekitar 15 jenis tanaman salak yang ditanam di areal perkebunan desa Sibetan. Diantaranya adalah salak nanas dan salak gula pasir yang merupakan varietas unggul dengan rasa yang sangat manis serta daging buah yang tebal. Masa tanam salak di desa ini biasanya terjadi di bulan Desember sampai dengan Februari. Saat masa panen tiba, petani salak akan mendapat produksi salak yang sangat melimpah sehingga rata-rata harganya di pasaran pun menjadi sangat murah. Namun hal tersebut tidak mengurangi pendapatan para petani salak di desa ini karena salak yang dihasilkan di desa sibetan ini banyak diburu oleh konsumen yang bukan hanya berasal dari warga lokal namun juga konsumen yang datang dari luar kabupaten/kota-kota di Bali.

Jejeran pohon salak yang ditata rapi serta dibatasi dengan pagar yang dibuat dari batang buah salak merupakan daya tarik tersendiri yang dimiliki desa ini. Di dalam kebun pengunjung dapat memetik sendiri buah yang mereka inginkan. Petani di Sibetan membagi kebunnya ke beberapa bagian sesuai jenisnya sehinnga memudahkan pengunjung untuk mengetahui jenis dan nama varietas salak yang ditanam.

Karena sadar akan ketersediaan buah salak yang melimpah di desanya, para petani disini juga kreatif untuk mengembangkan produk olahan yang bahan pokoknya terbuat dari buah salak. Produk olahan dari buah salak dari desa ini contohnya adalah seperti dodol salak, sirup salak, manisan salak dan lain-lain.
Daya tarik lain dari desa ini adalah dengan adanya wisata step over di dusun Pemukuran yang merupakan jalur lingkar desa yang banyak dimanfaatkan wisatawan sebagai wisata trekking. Tempat ini merupakan suatu daerah perbukitan yang menyediakan kombinasi antara pemandangan alam perbukitan serta panorama lautan yang sangat indah. Dari atas dapat kita lihat lembah yang banyak ditanami tumbuhan pakis serta monyet-monyet yang sesekali muncul di pepohonan kelapa di sekitarnya. Kesenian yang cukup terkenal di desa ini adalah tarian gambuh dan juga instrumen alat musik angklung.

Di dekat desa ini juga tersedia penginapan yang bernama Pondok Bukit Putung Bar & Restoran. Jadi, para wisatawan dapat dengan puas menikmati keindahan dan hasil alam di desa Sibetan ini selama berhari-hari.

 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait