Kapal Cruise Yang Berlabuh di Bali Masih Terkendala Dermaga

Kapal Cruise Yang  Berlabuh di Bali Masih Terkendala Dermaga

Marine tourism ada  kelemahannya banyak kapal cruise yang ingin berlabuh di Bali namun terkendala dermaga. Di pelabuhan Benoa memang bisa namun masuknya terlalu kecil, saat memutar juga dikatakan berbahaya. Kita punya di Tanah Ampo namun dermaganya terlalu pendek sehingga kapal tidak bisa menyandar," ungkapnya.

Kemacetan yang sering terjadi di Bali, khususnya di Denpasar dan Badung, menurut Pitana bukan karena kecil atau besarnya ruas jalan. Namun pemanfaatan jalan raya yang sebagian dipakai parkir kendaraan yang menjadi permasalahan besar.  

"Jalan di Bali dianggap sudah besar, padahal kalau mau ke luar, jalan di Bali masih sempit. Belum lagi setengahnya dipakai parkir, otomatis kemacetan tidak bisa dihindarkan," jelasnya.

Meski dalam berbagai keterbatasan, Indonesia dikatakan Pitana memiliki kelebihan-kelebihan dari negara ASEAN lain seperti sumber daya alam, value for money, sdm yang berkualitas. "Pemandangan alam seindah Raja Ampat dan Wakatobi tidak dimiliki negara lain.

Value for money kita luar biasa, kita tidak mengatakan murah karena kita tidak mau dikatakan murahan, namun dengan kualitas yang sama wisatawan bisa mendapat harga lebih bagus di Indonesia. Katakanlah cari hotel di Singapura atau Malaysia dengan harga 200 dolar. Kalau di sini dengan harga segitu sudah dapat hotel yang bagus sekali," jelasnya

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait