Jaga Kebersihan Pantai, BHA Inisiasi International Coastal Clean Up

Jaga Kebersihan Pantai, BHA Inisiasi International Coastal Clean Up

BALI Hotels Association (BHA) mengajak kalangan pengelola hotel menjaga pelestarian lingkungan, salah satunya kebersihan pantai dari sampah plastik. Bali yang kerap mendapatkan predikat terbaik di sektor pariwisata dan telah diakui dunia akan ditinggalkan wisatawan mancanegara jika pantai dan laut kotor oleh sampah.

“Jika wisatawan tidak ada maka hotel akan kena dampak negatif tidak ada tamu yang datang,” kata  Direktur Lingkungan BHA Wayan Warta yang didampingi Ketua BHA Ricky Putra di Renon.

Warta mengatakan, polusi sampah plastik di laut merupakan satu di antara masalah internal yang yang sampai saat ini masih membayangi perkembangan pariwisata di Bali. Sampah plastik bagaikan silent killer atau membunuh secara diam-diam, tidak kelihatan tetapi mematikan. Sampah plastik susah terurai dan sulit dibersihkan, akibatnya bisa mengancam biota laut beserta ikan di dalamnya, lingkungan sekitarnya dan imbasnya pariwisata . Beberapa media asing bahkan memperlihatkan foto-foto kegiatan di laut, seperti kegiatan surfing dengan banyak sampah dalam gulungan ombak.

“Informasi ini tentu kurang baik bagi perkembangan dunia pariwisata Bali ke depannya. Jangan sampai ke depannya, lautan kita penuh dengan sampah plastik,” ujarnya.

Ia tidak memungkiri sampah tersebut tidak hanya dibuang ke laut, tetapi juga datang dari sungai yang bermuara di laut. Mengatasi sampah plastik jadi pekerjaan rumah karena selama ini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat termasuk kalangan industri yang dampaknya saat ini mencemari lingkungan dari hulu dan bermuara di hilir pinggir pantai.

Karena itu untuk mengimbangi informasi wisatawan asing tersebut, BHA mengajak anggota untuk mensukseskan International Coastel Clean Up yang kini masuk tahun kelima. Bukan hanya dari pihak hotel yang melakukan pembersihan sampah plastik, tetapi dibantu sekolah-sekolah dasar di sekitar lingkungannya, sekaligus mengedukasi anak didik sejak dini peduli terhadap kebersihan laut.

“Untuk itulah kegiatan Coastal Clean Up yang dilaksanakan pada 16 September 2017, dengan memungut sampah dari laut yang terbawa ke pinggir sungai ini sangat penting dilakukan,” terangnya.

Acara yang melibatkan 145 hotel dari 152 hotel bintang 3-5 member BHA ini telah digelar di 11 zona seluas 34,6 km. Hotel yang dekat pesisir pantai melakukannya di pantai, kata Warta, maka hotel di seputaran Ubud melakukannya di sungai, salah satunya Sungai Petanu.

Menurutnya hasilnya sangat mencenangkan yaitu berhasil mengumpulkan 410 kantong sampah seberat 1.539 kg. Jumlah ini menurun dibandingkan 2016 sebanyak 483 kantong sampah seberat 2.205 kg pada 2016 dari area seluas 31,8 km.

“Dari sisi jumlah memang ada penurunan sampah, semoga karena masyarakat yang mulai sadar,” terangnya.

Dari sampah tersebut, dua besar mendominasi yaitu dari puntung rokok mencapai 39 ribu dan sampah plastik ukuran kecil dan sedang mencapai 3.856 yang terdiri pipet, tutu botol minuman dan lainnya.

Ricky Putra menambahkan, bukan hanya sampah plastik, BHA meminta membernya memperhatikan sampah cair yang dihasilkan industri perhotelan. “Semua anggota BHA telah kami imbau untuk mempunyai instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di hotelnya,” katanya.

Harapannya limbah cair bisa diakomodir dengan baik, dan tidak membahayakan lingkungan. Pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada hotel-hotel yang belum melakukan ini, baik dalam meeting bersama dan sebagainya.

Sementara pengelola dari beberapa hotel yang ikut dalam Coastal Clean Up mengakui, mereka menemukan sampah mulai ban bekas sepeda motor, sandal, sepatu, alat suntik, tabung freon, popok bekas, batang cotton bat dan lainnya. 

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait