Belum Miliki Ikon, ITDC Sayembarakan Maskot Kawasan Nusa Dua

Belum Miliki Ikon, ITDC Sayembarakan Maskot Kawasan Nusa Dua

Direktur Operasi ITDC, Anak Agung Ngurah Wirawan kepada Kabar Dewata  , di Wantilan Kantor ITDC, menjabarkan, sayembara ini untuk memperkuat maskot Nusa dua sebagai salah satu pusat pengembangan wisata di Pulau Dewata. Menurutnya, selama ini Nusa Dua yang cukup dikenal wisatawan baik nusantara maupun mancanegara, belum memiliki ikon jika dibandingkan dengan destinasi lain sebut saja Kuta. Harapannya dengan disain produk dan maskot itu, kedepan wisatawan yang berkunjung ke Nusa Dua tidak lagi pulang dengan tangan hampa. Pasalnya, pihak ITDC berencana menuangkan disain produk itu kedalam merchandise seperti mugs, gantungan kunci, PIN dan t-shirt.

 "Terlihat di Nusa Dua ini apa sih yang menjadi maskot. Contoh kalau kita pulang dari Kuta kita membawa pulang kaos Kuta Beach, kalau ke Sanur ada Sanur Paradise. Tapi selama ini itu tidak ada merchandise atau oleh-oleh dari Nusa Dua. Dan menurut kami sangat disayangkan, padahal Nusa Dua cukup dikenal dan kunjungan wisatawan pun sangat tinggi," katanya.

 Wirawan menambahkan, disain produk yang dituangkan kedalam merchandise itu adalah 10 terbaik pilihan juri, untuk kemudian diproduksi dan jual secara umum, digerai-gerai yang tersebar dikawasan Pariwisata Nusa Dua, termasuk di hotel.

 "Artinya sepuluh ini ada kategori juara satu, dua dan tiga. Tapi sepuluh-sepuluhnya ini kita produksi. Hasil produksi itu kita pajang di outlet yang ada di Nusa Dua, kan pembeli itu memilih. Nah mungkin tiga sampai empat bulan akan terlihat mana yang lebih laku dibeli. Belum tentu yang juara satu, dua dan tiga lebih laku dari yang peringkat sembilan dan sepuluh," paparnya.

 Dijelaskan, untuk kriteria disain produk adalah yang mencerminkan pesona kawasan Pariwisata Nusa Dua, sedangkan untuk maskot, wajib menggunakan binatang tupai. Tupai dipilih sebagai kriteria disain maskot, karena binatang tersebut banyak ditemukan dikawasan Pariwisata Nusa Dua, dan ekosistemnya sangat terjaga sebagai kawasan Green Tourism.

 "Kenapa kita memilih tupai, karena tupai selama ini binatang yang cukup bersahabat termasuk kepada wisatawan yang datang kesini," jelas Wirawan


Ditayangkan sebelumnya dari situs redaksi
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait