Antisipasi Cuaca Ekstrem, ITDC Pastikan The Nusa Dua aman dan Beroperasi Normal

Antisipasi Cuaca Ekstrem, ITDC Pastikan The Nusa Dua aman dan Beroperasi Normal

THE NUSA DUA,  – Sejak awal Februari lalu, Pulau Bali tengah dilanda cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas tinggi dan angin kencang. Kawasan The Nusa Dua yang dikembangkan dan dikelola PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) pun melakukan sejumlah langkah untuk memitigasi dampak cuaca ekstrem ini. 

Langkah mitigasi yang telah dilaksanakan di Kawasan The Nusa Dua antara lain, pemangkasan ranting-ranting pohon yang berpotensi patah, pemeriksaan menyeluruh atas sistem operasional dan pemeliharaan infrastruktur untuk meminimalisir gangguan sekaligus memastikan seluruh sistem dapat berfungsi dengan baik dalam menghadapi cuaca ekstrem.

Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan, “Sebagai upaya mitigasi, tim operasional The Nusa Dua telah diterjunkan untuk melakukan pengecekan seluruh areadalam kawasan guna memastikan tidak ada kerusakan baik itu sistem kelistrikan, CCTV dan sistem operasional kawasan lainnya. Dari hasil pemeriksaan tidak ditemukan adanyapermasalahan di dalam kawasan dan semua sistem infrastruktur dasar kawasan berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, hingga saat ini, kawasan The Nusa Dua aman untuk dikunjungi wisatawan dan beroperasi normal walaupun kondisi cuaca masih belum bersahabat,” 

Sebagai pengelola kawasan, ITDC selalu melakukan kegiatan pemeliharaan rutin dan terjadwal berupa pembersihan tangkapan air hujan dan melakukan pengecekan sistem drainase untuk mengantisipasi genangan air sebanyak dua kali dalam seminggu. ITDC juga memanfaatkan sistem biopori untuk meningkatkan kemampuan kawasan dalam menyerap air sekaligus sebagai program konservasi lingkungan. Biopori yang disebut juga ‘istana cacing’ ini merupakan teknologi alternatif dan sederhana untuk penyerapan air hujan dan mencegah banjir. Selain untuk resapan air, biopori juga berguna sebagai pengolah sampah rumah tangga. Saat ini telah ada sebanyak 20 titik lubang biopori yang tersebar di sejumlah titik dalam kawasan The Nusa Dua.

“Dengan sistem drainase yang sudah teruji lebih dari 45 tahun, kelengkapan SOP mitigasi bencana serta penanganan cepat yang dilakukan oleh tim operasional kawasan, kami akan pastikan kawasan The Nusa Dua aman dan dapat beroperasi secara normal menghadapi cuaca ekstrem. Kami pun selalu melakukan koordinasi dengan pemerintah serta desa penyangga untuk bersama-sama mengantisipasi potensi bencana yang dapat ditimbulkan oleh cuaca ekstrem ini,” tutup Ardita

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait