4 Tahap Pendanaan Startup yang Perlu Diketahui

4 Tahap Pendanaan Startup yang Perlu Diketahui

Startup atau perusahaan rintisan bisa dibilang merupakan salah satu topik paling populer sepanjang 2015. Mengapa tidak, topik ini kian melejit seiring dengan popularitas sejumlah startup. 

Bicara soal startup sangat erat kaitannya dengan pendanaan atau funding dan investasi atau investment. 

Namun sayangnya, tidak jarang jika sebagian dari kita yang mungkin ingin atau sudah terjun ke dunia startup belum mempunyai informasi tentang hal ini. 

Untuk itu, berikut kami sajikan artikel 4 tahap pendanaan startup, yang dihimpun dari One Vest, Rabu (23/12/2015).

1. Seed Investment

Seed investment merupakan jenis pertama dari putaran pendanaan. Sederhananya, pendanaan ini merupakan tahap investasi awal yang diarahkan untuk membantu pendiristartup dalam menetapkan arah dan tujuan bisnisnya. Adapun tujuan seed investmentadalah mencapai salah satu dari berikut ini:

Identifikasi produk

Pendiri startup mungkin memiliki sebuah gagasan tentang jenis produk atau jasa yang ingin ia kembangkan. Nah, seed investment biasanya merupakan bagian besar dari penyatuan elemen rancangan dan penetapan untuk peluncuran sebuah produk.

Orientasi Marketplace

Pada tahap ini, sebuah startup mungkin ingin melakukan riset pasar yang ada, memahami kompetisi, dan mengetahui cara terbaik untuk menjual produk atau jasanya.

Penargetan demografis

Mengidentifikasi demografi tertentu atau khalayak target mungkin masih diperlukan bagi sebuah produk atau jasa. Langkah ini boleh jadi termasuk riset pasar dan langkah-langkah eksplorasi lainnya.

Pembentukan tim

Ada kemungkinan seed investment dapat digunakan untuk membangun tim kerja di luar (para) pendiri startup tersebut. Pembentukan tim ini bisa saja dibutuhkan untuk mencari orang dengan keahlian tepat, yang diperlukan untuk membuat atau meluncurkan suatu produk.

Seed investment juga tidak selalu diperlukan karena tak sedikit pendiri startup yang sudah terlebih dahulu memiliki sejumlah sumber daya sebelum mereka mencari modal. Dalam beberapa kasus, jenis investasi ini dapat berperan penting untuk mulai menumbuhkan startup.

2. Investasi Seri A 

Jenis investasi ini paling sering ditemui ketika tahap seed tidak memerlukan suntikan dana dari luar. Pada saat ini kebanyakan startup memiliki gagasan kuat tentang apa tujuan utama di balik setiap produk atau layanannya, dan mungkin bahkan di tahap ini pun startup telah meluncurkan produknya secara komersial. Investasi Seri A harus mencapai salah satu dari hal berikut:

Distribusi

Mengoptimalkan cara bagaimana iklan disebarluaskan dan produk/jasa yang didistribusikan merupakan bagian penting dari Investasi Seri A. Hal ini dapat menurunkan biaya keseluruhan atau meningkatkan penjualan; bahkan mudah-mudahan keduanya bisa dicapai.

Pasar baru (New market)

Peluncuran produk yang sukses di daerah baru dapat memakan biaya mahal. Inilah sebabnya mengapa Investasi Seri A sering dicari oleh pendiri StartUp. 

Pasar baru dapat dibuka dengan menggunakan suntikan modal ini, yang antara lain melibatkan sejumlah demografi berbeda dan melanjutkan visibilitas merek dalam prosesnya.

Tahap 2

Fungsi utama dari investasi seri A juga biasanya untuk membawa perusahaan ke tingkat berikutnya. Modal yang muncul selama putaran ini sering kali digunakan untuk menerapkan rencana bisnis baru ke arah tujuan bisnis yang sudah ditetapkan. Hal ini dapat mencakup peluncuran produk atau pencapaian target penjualan baru.

Kekurangan

Investasi Seri A juga dapat digunakan untuk menebus kekurangan modal. Sebuah startupmungkin masih terlihat sebagai peluang investasi yang menjanjikan, tetapi biaya tak terduga dapat menghabiskan dana yang tersedia, dan putaran investasi lainnya mungkin diperlukan untuk mengimbangi hal ini.

3. Investasi Seri B

Pada saat investasi Seri B secara aktif sedang dikejar, sebuah startup biasanya sedang ada di kondisi baik dalam perjalanannya untuk menjadi bisnis yang benar-benar didirikan. 

Gambarannya adalah produksi yang dikelola dengan baik, iklan yang tayang dalam aliran penuh, dan pelanggan atau pengguna aktif yang membeli produk atau jasa seperti yang direncanakan. Sementara keterukuran (scalability) adalah faktor di Seri A investasi, fokus utama di sini termasuk:

Ekspansi Tim

Ketika perusahaan tumbuh, ada kemungkinan akan diperlukan lebih banyak karyawan untuk memastikan kelancaran bisnisnya. Ini mungkin melibatkan pengeluaran awal yang melampaui sekadar mempergunakan penjualan untuk membayar gaji. 

Sangat mungkin bahwa karyawan akan membutuhkan peralatan baru, ruang kantor dan sebagainya, dalam rangka untuk menciptakan performa yang efektif.

Globalisasi

Sebuah startup mungkin menjual produknya di satu atau dua daerah sekaligus, tapi tahap ini sering kali merupakan tahap di mana modal yang dibutuhkan untuk mendirikan sebuah perusahaan di panggung global. 

Menjual produk di setiap wilayah dapat memerlukan pengeluaran yang signifikan, tergantung pada sifat dari bisnis itu sendiri, dan inilah alasan mengapa putaran investasi Seri B diperlukan.

Akuisisi

Jika startup telah tumbuh secara berkelanjutan, startup tersebut mungkin dalam posisi yang baik untuk meningkatkan operasinya dengan cara mengakuisisi bisnis lain. 

Hal ini bisa dalam bentuk pesaing, atau mungkin sebuah teknologi berkaitan, yang dapat dimasukkan ke dalam perusahaan. Daripada menggunakan cadangan sendiri, akan sangat bermanfaat untuk mengejar investasi baru funa mendanai akuisisi atau merger tersebut.

4. Investasi Seri C dan seterusnya

Tidak ada batasan teknis terkait jumlah putaran investasi yang bisa dikejar oleh startup. Ini sangat tergantung pada perjanjian antidilusi yang sebelumnya telah diperoleh investor, yang memastikan bahwa saham investor tidak pernah dikurangi. 

Ketika setiap putaran investasi mengalami kemajuan, lebih banyak ekuitas--kepemilikan dalam bentuk nilai uang--perusahaan dilepaskan, sehingga mereka biasanya tidak dimasukkan ke dalam perspektif investor dan pendiri. Memahami berbagai intrik dari setiap putaran investasi akan membantu investor potensial memutuskan tindakan yang paling tepat. 

Catatan:

Artikel di atas adalah untuk tujuan pendidikan saja dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat hukum. Informasi yang dijelaskan dalam artikel di atas hanya sebuah contoh dari putaran pendanaan dan mungkin tidak berlaku dalam setiap transaksi. Mungkin ada tumpang tindih antara putaran tertentu. 

Istilah putaran sendiri, seperti "Bibit" / "Seed", "Seri A, B, C," dan lain-lain, juga dapat ditafsirkan berbeda-beda oleh pendiri, investor, dan lembaga.


Ditayangkan sebelumnya dari situs liputan6
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait