Perum Jamkrindo Dorong Kualitas Produk Petani Kopi di Bali

Perum Jamkrindo Dorong Kualitas Produk Petani Kopi di Bali

Perum Jamkrindo berpartisipasi dalam upaya mendorong kegiatan ekonomi di berbagai daerah melalui program kemitraan dan bina lingkungan. Di Bali, Perum Jamkrindo menyalurkan pinjaman kemitraan, pemberian pelatihan bagi para petani kopi, dan memberi bantuan prasarana produksi. 

Sebagai perusahaan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara, Perum Jamkrindo memiliki tanggung jawab untuk ikut berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Salah satu upaya untuk ikut menggerakkan perekonomian masyarakat itu dilakukan melalui program kemitraan dan bina lingkungan yang menjadi implementasi tanggung jawab sosial perusahaan.

Terkait dengan hal tersebut, Perum Jamkrindo telah merancang dan melaksanakan program di Desa Catur, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli, Bali ini. Di Desa ini, Perum Jamkrindo memberikan program kemitraan berupa pinjaman, peningkatan kapasitas usaha, dan memberikan bantuan bina lingkungan  Sabtu  (24/5/2019).

Direktur MSDM, Umum, dan Kepatuhan Perum Jamkrindo Sulis Usdoko mengatakan dalam kunjungan Desa Catur dalam rangka peningkatan kapasitas para petani kopi yang telah mendapat bantuan dari Perum Jamkrindo. 

"Di Banjar Catur, Desa Catur, Perum Jamkrindo memberikan pinjaman kemitraan sebesar Rp 500 juta untuk 10 anggota Kelompok Tani Sari Rejeki. Selain itu, diberikan juga pelatihan desain dan dan pelabelan kemasan produk. Adapun untuk bantuan bina lingkungan, Perum Jamkrindo memberikan bantuan sangrai kopi dan mesin pembuat tepung kopi,"ungkapnya.

Di Banjar Mungsengan, nilai pinjaman kemitraan juga sama yakni sebesar Rp 500 juta untuk 10 anggota Kelompok Tani Kenjung Wanasari. Selain itu, diberikan juga pelatihan dasar manual brewing dan praktik seduh manual brewing. Sementara itu, bantuan bina lingkungan diberikan dalam bentuk peralatan barista atau seduh kopi.

Menurut Sulis Usdoko, masa pinjaman kemitraan itu adalah dua tahun, terhitung sejak pinjaman itu diberikan yakni pada Desember 2017. 

”Melalui pemberian pinjaman kemitraan, pelatihan, dan bantuan bina lingkungan, kami berharap bahwa para penerima bantuan bisa meningkatkan skala usaha sehingga setelah program yang diberikan oleh Perum Jamkrindo selesai, yakni setelah dua tahun sejak pinjaman kemitraan diberikan, para penerima bantuan bisa makin mandiri. Peningkatan skala usaha dan kemandirian sangat diperlukan untuk terus mendorong kegiatan ekonomi di masyarakat,” imbuh Sulis Usdoko.

Setelah menyelesaikan program kemitraan dengan Perum Jamkrindo, para penerima bantuan diharapkan bisa mengakses modal melalui lembaga keuangan. Namun, jika nilai agunan yang akan dijadikan syarat mendapatkan pinjaman itu masih kurang, bisa mendapatkan jaminan kredit dari Perum Jamkrindo.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait