BPJS Ketenagakerjaan launching Mall, Pasar, dan Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan launching Mall, Pasar, dan Desa Sadar Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
 
 
 
 

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar melaunching Mall, Pasar, dan Desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan. Peluncuran itu dihadiri Sekretaris Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Rai Iswara, Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Bali, Nusa Tenggara, dan Papua (Banuspa), M. Yamin Pahlevi, dan Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar, Novias Dewo. 

Pada kesempatan tersebut BPJS Ketenagakerjaan juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Kota Denpasar, dan 3 desa di Kota Denpasar yaitu Desa Ubung Kaja, Desa Sesetan serta Desa Dangin Puri Kangin. 

Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banuspa, M. Yamin Pahlevi kepada wartawan menjelaskan peluncuran ini adalah upaya pihaknya dalam menyosialisasikan program jaminan sosial ketenagakerjaan. Ia mengakui belum semua masyarakat paham khususnya yang berada diwilayah pedesaan terhadap hak dan kewajiban ketika menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Maka dari itu diperlukan sosialisasi yang masif bagi seluruh tenaga kerja baik formal maupun informal. 

"Masyarakat itu kan belum tentu mereka tahu, jadi perlu disosialisasi dulu, agar dia tahu, paham mengerti, pada akhirnya menjadi butuh kan. Sehingga pada akhirnya ikut menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. Karena sebenarnya ini kan program pemerintah ya, itu intinya mencegah masyarakat pekerja dari sektor formal maupun informal menjadi jatuh miskin, itu tujuan yang sangat mendasar dari BPJS Ketenagakerjaan," jelasnya disela-sela launching Mall, Pasar, dan Desa sadar jaminan sosial ketenagakerjaan, di Level 21, Denpasar, Minggu (29/10/2017).

Ditambahkan, khusus di Bali saat ini pihaknya mulai gencar menyasar kepesertaan dari tenaga kerja (naker) informal atau Bukan Penerima Upah (BPU). Alasannya belum banyak naker bpu di Bali yang terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. 

"Tetapi sasaran yang diadakan hari ini informalnya. Kita sebenarnya prioritasnya bukan pencapaian target. Kita sebanyak-banyaknya memberikan perlindungan bagi pekerja sektor informal, semuanya targetnya sih," kata Yamin Pahlevi.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar, Novias Dewo pada kesempatan yang sama mengemukakan pihaknya terus turun kelapangan untuk menggenjot jumlah kepesertaan. Senada dengan Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Wilayah Banuspa, ia tak memungkiri sosialisasi menjadi kunci untuk menggaet seluruh masyarakat pekerja kedalam kepesertaan. 

"Ya intinya kan orang kenal kalau dia tahu. Kalau dia sudah tahu kan dia ngerti. Kalau dia ngerti kan pasti dia mau, kan gitu," ucapnya. 

Sosialisasi itu disebut tidak hanya menyasar perusahaan swasta, melainkan juga sejumlah sentra seperti pusat perbelanjaan, pasar tradisional, dan seluruh desa yang ada diwilayah Denpasar, Badung, Tabanan, Jembrana, dan Buleleng. 

"Jadi sebenarnya ini kan puncaknya. Jadi kita sudah melakukan edukasi ya di tiga desa, sesetan, dauh puri kangin sama ubung kaja, kemudian pasar seni kumbasari, di mall juga sama. Jadi kegiatan ini sebenarnya sudah berlangsung dari bulan Agustus 2017 lalu. Nah ini sekarang launching resminya baru sekarang," ungkapnya. 

Disinggung tingkat kepesertaan, Novias Dewo menyampaikan, sampai saat ini peserta di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bali Denpasar mencapai 256.000 orang, dengan komposisi 226.600 pekerja formal, dan 12.105 naker informal. Sedangkan capaian tahun 2017 baru menyentuh angka 70% dari target penambahan 61.000 peserta tiap tahunnya. 

"Paling banyak di Kota Denpasar. Kita berharap seluruh pekerja diwilayah operasionalnya Bali Denpasar menjadi peserta," tutup Novias Dewo.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait