Geliatkan Ekonomi, BI Bali Dorong Pemda Ambil Program PEN

Geliatkan Ekonomi, BI Bali Dorong  Pemda Ambil Program PEN

Terkait upaya menggeliatkan ekonomi Bali di tengah pandemi, Bank Indonesia telah mendorong pemerintah daerah agar bisa mengambil seluruh  program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah pusat untuk membantu masyarakat di Pulau Dewata.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan,"kami  rutin melakukan simakrama (pertemuan) dengan kalangan pariwisata, pokoknya kami lakukan agar Bali bisa bangkit dan bertahan di tengah pandemi," ujarnya disela-sela pembukan pelatihan wartawan ekonomi wilayah kerja Bank Indonesia Provinsi Bali yang berlangsung selama tiga hari di Sanur, Rabu, (14/10/2020).

Trisno mencontohkan,diantaranya pelaksanaan  Karya Kreatif Indonesia (KKI).  "Dari KKI Seri-1 dan Seri-2, tercatat omzet UMKM dari Bali yang tertinggi yakni hingga Rp700 juta pada KKI Seri-1 dan sekitar Rp2,1 miliar pada KKI Seri-2. Untuk KKI Seri-3 tentu kita berharap penjualan UMKM dari Bali bisa kembali menjadi yang tertinggi," ucapnya.

Sementara ditempat sama Deputi Direktur Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali M Setyawan Santoso menerangkan perkembangan ekonomi Bali dalam kondisi pandemi COVID-19 dibandingkan periode sebelumnya dalam kondisi normal, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU), hingga sejumlah teori mengenai inflasi, pertumbuhan ekonomi dan survei-survei yang dilakukan Bank Indonesia, serta perkembangan realisasi belanja dan pendapatan dari pemerintah daerah.

"Kami bergerak dalam kebijakan moneter, urusannya dengan uang beredar dan suku bunga, sehingga kami melakukan berbagai survei untuk memperkirakan pertumbuhan ekonomi. Jadi, kebijakan yang diambil itu selalu berdasarkan data," ucapnya.

Meskipun pertumbuhan ekonomi Bali karena dampak pandemi COVID-19 jika dilihat pada triwulan II-2020 yang -10,98 persen, menurut dia pada triwulan III-2020 kontraksinya tidak akan sedalam triwulan II.

"Dari sisi pariwisata juga ada yang bisa diharapkan karena dilihat dari google trend, Bali memiliki tren destinasi yang paling tinggi dicari wisman dibandingkan destinasi lain di Asia maupun domestik," ujarnya.

Tetapi, untuk saat ini, ujar M Santoso, kita harus memprioritaskan penanganan COVID-19. "Jika penanganan kesehatan sudah bagus, baru orang ke Bali," ujarnya

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait