Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bali Habiskan Rp54 miliar Untuk Pertanian

Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Bali  Habiskan Rp54 miliar Untuk Pertanian

Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, Ida Bagus Wisnuardhana mengatakan, bahwa anggaran di Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Bali, mendapatkan dana sebesar Rp54 miliar lebih pada tahun 2014 ini.

 

 “Kami tidak melihat anggaran hanya dari segi persentase dan prioritas saja, kalau begitu kan hanya beberapa SKPD saja yang dapat dana,”katanya.  Menurut Wisnuardhana anggaran APBD induk dinasnya untuk pertanian dan pangan pada tahun ini naik sebesar 20 persen dari tahun 2013 yang hanya sebesar Rp44 miliar. 

 

Namun ia menegaskan sumber dana pertanian tidak hanya dari APBD saja, banyak pintu dana yang mengalir ke dinasnya misalnya dana alokasi khusus. 

 

“Itu kan dana APBD saja, jika Rp54 miliar ini dibandingkan dengan PAD yang mencapai Rp3 triliun ya memang kecil,”ujarnya. 

 

Imbuhnya, bahkan di Dinas PU juga ada dana pertanian, contoh untuk waduk Titab juga menggunakan dana pertanian, karena setelah waduk ini rampung akan mengairi 1700 lebih sawah.  Alokasi dana APBD ini adalah kepada pembangunan SIMANTRI yang sedang digalakkan oleh Gubernur Pastika. Cukupkah dana Rp54 miliar untuk Simantri seluruh Bali? Wisnuardhana menjawab hingga saat ini masih tercover. 

 

 “Dana Rp54 miliar itu didalamnya akan dibagi lagi, target kami tahun ini akan membangun 125 Simantri,”jelasnya. Namun yang telah masuk ke anggaran induk  dan sudah pasti ada dananya baru 89 Simantri, sementara sisanya 36 Simantri akan diusulkan pada anggaran perubahan. Melanjutkan proyek Simantri yang hingga tahun 2013 telah berjumalah sebesar 419 Simantri tersebar di seluruh Bali.  

 

Lalu berapa alokasi dana untuk 89 Simantri yang telah pasti? Wisnuardhana menjawab sebesar Rp20 miliar total dana yang digunakan. Selain pembangunan SIMANTRI baru, program Dinas Pertanian provinsi juga adalah pengembangan dan pemantapan SIMANTRI yang telah ada sejumlah 419 SIMANTRI.  

 

Mengingat beberapa SIMANTRI tidak semuanya berhasil, bahkan ada yang bermasalah hingga ke ranah hukum. “Seperti Subuk Buleleng kami akan mantapkan dengan membantu APPO, subsidi pupuk,”ujarnya.  

 

Serta join dengan lab yang dimiliki oleh Wisnuardhana, mengingat Subuk mengolah pupuk organik dengan Tricoderma. Untuk pemantapan SIMANTRI yang ada, Wisnuardhana mengatakan dana yang dipersiapkan sebesar Rp2 miliar. 

 

 Sisa anggaran sebesar Rp 22 miliar akan dialokasikan untuk kegiatan lain, seperti sosialisasi, sertifikasi, pembinaan kelompok, fasilitas sarana-prasarana, bantuan benih, diklat dan segala yang menjadi agenda Dinas Pertanian Provinsi Bali

 
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait