1 Oktober 2017 Tol Bali Mandara Pembayaran Dengan Unik

1 Oktober 2017 Tol Bali Mandara  Pembayaran Dengan Unik

Pemerintah akan secara efektif memberlakukan Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) pada tanggal 31 Oktober 2017. Jalan tol menjadi salah satu objek yang kedepannya tidak lagi melayani transaksi secara tunai.

 Direktur Utama PT. Jasamarga Bali Tol (JBT), Akhmad Tito Karim kepada wartawan di Denpasar Selasa (29/8/2017) mengaku, pihaknya berinisiatif untuk mendahului penerapan transaksi menggunakan uang elektronik. Menurutnya Tol Bali Mandara akan memberlakukan pembayaran dengan uang elektronik (unik) mulai 1 Oktober 2017. Jadi dipastikan, calon pengguna tol pertama di Bali itu akan dipaksa putar balik jika tidak membawa unik.

 “Jadi pada saat nanti tanggal 1 Oktober 2017, kita akan bersama-sama dengan empat bank ini akan jualan digerbang tol. Jadi bagi yang belum punya kita harap bisa beli, dan kita harapkan bank memberi diskon nanti, untuk pengganti pencetakan kartunya. Nah sehingga kita harapkan tidak ada lagi kendaraan yang kita putar balik, semua siap dan bagi yang nggak siap mungkin dari lokasi jalan tol ya mungkin jangan masuk lokasi jalan tol,” katanya.

 Tito Karim tak khawatir pemberlakukan transaksi menggunakan unik akan mengurangi jumlah kendaraan yang melintas di tol Bali Mandara. Justru pihaknya yakin metode pembayaran itu akan mengatrol kuantitas baik untuk kendaraan roda empat maupun dua.

 “Ya justru kita harapkan ada peningkatan. Dengan adanya penggunaan uang elektronik, contoh gini, bagi kendaraan-kendaraan travel, bagi kendaraan-kendaraan taksi, ini pengusahanya akan makin terbantukan untuk mengontrol gerakan kendaraannya. Sehingga kita harapkan ada peningkatan,” ucapnya.

 Sejauh ini pengguna jalan tol Bali Mandara sebanyak 69.000 kendaraan perhari, dengan estimasi 19% pengendara bertransaksi menggunakan unik. Dari angka itu 24.000 merupakan roda dua dengan intensitas penggunaan unik sebesar 10%. Sedangkan mobil mencapai 20% dari total 45.000 unit kendaraan roda empat perhari. Pihaknya berharap menjelang penerapan transaksi non-tunai, 75% pengguna tol Bali Mandara beralih dari pembayaran tunai ke penggunaan unik (uang elektronik).

Disinggung sosialisasi bagi wisatawan mancanegara khususnya bagpacker, Tito Karim mengaku akan melakukan pertemuan dengan sejumlah stakeholder terkait, salah satunya agen perjalanan wisata. Langkah itu diyakini mampu memberikan edukasi bagi calon wisatawan, untuk melakukan transaksi non-tunai setiap kali hendak melintas di tol Bali Mandara

Komentar (1)
September 2, 2017 pada 01:34pm

Sangat bagus ide dan rancangan pembayaran non tunai untuk pengguna jalan tol bali mandara. Bali sebagai daerah kunjungan wisata terbanyak, kususnya untuk warga indonesia dari berbagai daerah akan menjadikan tol bali mandara sebagai percontohan.

Tapi ingat yang penting adalah sosialisasi dan juga aturan yang diberlakukan bagi pengguna tol dan pihak keamanan juga diselaraskan.

Sebaiknya dari sekarang sudah harus ada spanduk sosialisasi untuk pengguna tol untuk bersiap. Waktu 2 bulan merupakan waktu yang pendek untuk persiapan bagi pengguna tol. Tidak semua orang yang memiliki waktu dan ruang mengerti atau siap meluangkan waktu memiliki fasilitas uang eletronik.

Dan wajib selama setahun penuh ada papan reklame besar yang menginformasikan kebijakan baru ini, agar mengurangi putar balik di depan pintu tol yang akan terkesan aneh jika terjadi, dan keselaran pihak polisi untuk tidak ada tilang

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait