Bulog Bali Targetkan Serapan Beras Petani 1.000 Ton

Bulog Bali Targetkan Serapan Beras Petani 1.000 Ton

Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Bali menargetkan penyerapan beras petani sebanyak 1.000 ton hingga akhir Juli 2015 atau setelah hari raya Idul Fitri nanti.

I Wayan Budita, Kepala Bulog Divisi Regional Bali mengatakan, hingga sekarang ini pihaknya telah menyerap beras sebanyak 210 ton dari petani di Bali.

“Target tersebut juga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Bali sampai pertengahan Agustus 2015 nanti dan kami optimis dapat mencapai target tersebut,” terangnya kepada wartawan

Dia menambahkan, pihaknya telah bekerjasama dengan semua pihak seperti dinas pertanian, TNI, gabungan kelompok tani di Bali, dan juga tempat-tempat penggilingan di Bali agar kebutuhan beras di Bali dapat terpenuhi menjelang hari raya hingga setelah hari raya nanti.

“Untuk jenis beras yang diserap merupakan beras dengan jenis premium yang banyak dibeli di pasaran,” tuturnya.
Dia menyatakan, pihaknya telah mengerahkan tenaga untuk menyerap beras dari para petani di hampir seluruh Bali dengan harga beli Rp8.300 hingga Rp8.500 per kilogramnya.

“Selain beras, kami juga membeli bawang langsung dari petani di kawasan Songan, Bangli untuk menyediakan kebutuhan masyarakat Bali karena biasanya mendekati hari raya permintaan kebutuhan sehari-hari akan meningkat apalagi nantinya hari raya Idul Fitri dan Galungan bersamaan,” jelasnya.

Pihaknya juga terus melakukan kegiatan pasar murah menjelang hari raya Idul Fitri serta Galungan mendatang untuk memenuhi kebutuhan bahan pokok masyarakat Bali serta menjaga stabilitas harga komoditas kebutuhan pokok agar dapat meringankan beban masyarakat Bali.

“Setiap hari kami adakan pasar murah di depan kantor kami yang buka saat jam kerja. Tentunya dengan harga yang stabil, masyarakat dapat merayakan hari besar dengan tenang dan nyaman,” ujarnya.

Budita mengungkapkan, perbedaan harga dalam pasar murah tersebut cukup signifikan seperti beras yang di pasaran seharga Rp9.500 - Rp 10.000 per kilogram, di pasar murah menjadi Rp8.600 - Rp8.800 saja.

“Sedangkan untuk gula pasir perbedaannya hampir Rp2.000 yakni dari Rp12.000 – Rp13.000 di pasaran menjadi Rp10.000 saja. Kemudian untuk bawang merah di pasaran harganya Rp24.000 per kilo menjadi Rp20.000,” cetusnya.

Dia menyatakan, untuk pasar murah juga sudah berkoordinasi dengan pemda atau TPID, dan jadwalnya pun sudah ditentukan serta disosialisasikan kepada masyarakat sebelumnya agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan bahan pokok sehari-hari melalui pasar murah tersebut.

Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait