REI Bali Minta Pengembang Berkualitas Paham Aturan

REI Bali Minta Pengembang Berkualitas Paham Aturan
DPD Real Estate Indonesia (REI) Bali mengingatkan kepada pengembang di Pulau Bali untuk terus meningkatkan kualitas dan daya saingnya di tengah persaingan yang ketat saat ini.  Untuk mewujudkan hal tersebut, REI Bali 
menargetkan pengembang pada 2018 mendatang sudah memiliki sertifikasi.
 
"Sertifikasi sangat penting sebagai bukti kualitas pengembang (developer) dan ciri bukan pengembang bodong sehingga produk layak dipilih konsumen, " kata Ketua DPD REI Bali, Pande Agus Permana Widura di sela-sela diklat dan sertikasi untuk kali pertama REI Bali selama dua hari 25-26 di Denpasar,  Kamis(26/10/17). Ia mengatakan, mengikuti diklat sangat penting dilakukan karena di luar sana banyak ada developer yang  bodong (tidak memiliki keahlian). Dengan mengikuti diklat dan nantinya bisa memiliki sertifikat keahlian selain terpercaya, mereka yang mewakili perusahaan tentunya akan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat. 
 
Pihaknya mengakui sampai saat ini jumlah pengembang yang ada di bawah naungan REI sekitar 120 perusahaan namun hanya 80 perusahaan yang aktif.  Dari jumlah yang aktif tersebut baru  sekitar 50 persen atau 40 pengembang yang mengikuti pelatihan untuk selanjutnya mendapatkan sertifikasi. "Kami menargetkan setengahnya lagi bisa ikut pada 2018 mendatang agar semua pengembang di bawah naungan REI Bali  memiliki sertifikasi,” ujarnya.
 
Melalui diklat, pihaknya menerangkan peserta mendapatkan materi terkait bagaimana pengembangan perumahan layak huni dan mendapatkan sertifikasi sesuai dengan yang telah dituntukan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bidang Real Estat yang sudah dibentuk oleh DPP REI.  
 
Adapun materi pelatihan lainnya yang diberikan kepada tenaga ahli  perusahaan yakni apa saja yang harus dipahami seorang pengembang, mulai dari kebijakan pemerintah, regulasi perumahan di setiap daerah. Selain itu persiapan dalam memasuki  rencana pelaksaan proyek  termasuk dalam hal ini  mengatur lingkungan, limba dan lainnya serta hitungan rugi laba  juga penting   untuk menjadi pengembang yang professional, manajeman keuangan dan perpajakan, marketing dan hal lainnya. 
 
“ Intinya dalam manajeman keuangan ini jangan sampai saat mendapatkan  dana, uangnya tidak dimanfaatkan secara maksimal dalam  pembanguanan rumah  atau diselewengkan  untuk kepentingan lainnya,” tambahnya. 
 
Pande menilai materi ini penting karena pada dasarnya, anggota REI dalam menyediakan perumahan bagi masyarakat  dari sisi kualitas harus baik yaitu mulai dari material yang digunakan hingga cara  pengerjaan sehingga dapat menciptakan  kenyamanan dan keamanan agar tidak mengecewakan. "Di sinilah sertifikasi saat ini sangat penting dan perlu digenjot agar  pengambang bisa lebih memahami  mengenai pembangunan rumah itu sediri. 
 
Artinya, dalam membangun rumah layak huni bagi masyarakat tidak hanya sekadar membangun namun lebih memperhatikan kualitas," paparnya. Ini sekaligus memacu bagi pengembang dengan persaingan yang ketat ini bukannya menurunkan kualitas, namun bagiaman caranya bisa meningkatkan kualitas untuk  mampu tetap bersaing. 
Tuangkan Komentar Anda
Gunakan kode HTML berikut untuk format text: <a><br><strong><b><em><i><blockquote><code><ul><ol><li><del>
CAPTCHA Image
Reload Image
Berita Terkait